Sabtu, 17 November 2018

MAKALAH TEKNIK KARYA ILMIAH MODUL 5

MAKALAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

MODUL 5

DI SUSUN OLEH
MAKALAH

               SUHARDI
  :
835854569
              PGSD S1 POKJAR SEKAYU


PROGRAM STARATA  SATU PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
TERBUKA ( UT )UPBJJ
PALEMBANG
2018




Modul 5
Menulis Karya Ilmiah
Pendahuluan
Pada modul 5 ini tugas anda tidak ringan.bahkan mungkin tugas anda di modul ini paling berat. Hal tersebut dikarenakan modul 5 pada dasarnya adalah inti dari mata kuliah teknik penulisan karya ilmiah ini.
Mengingat pentingnya tugas saudara dalam mengkaji dan mempraktikkan isi modul 5 ini,penulis modul juga tentu merasa berat sekali untuk menulis modul.
Dengan demikian,  tujuan dari penulisan modul 5 adalah setelah mengkaji modul 5 ini, anda dapat menulis karya ilmiah. Secara lebih khusus lagi, anda diharapkan dapat:
1.      Menjelaskan peran berpikir kritis dalam menulis karya ilmiah;
2.      Melakukan analisis dan sintesis dalam menulis karya ilmiah;
3.      Menuangkan ide dalam bentuk narasi, table, grafik, diagram, gambar, dan seterusnya;
4.      Menulis karya ilmiah mengunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.









Kb 1
Berpikir Kritis, Analisis, Dan Sintensis Dalam Menuliskarya Ilmiah
A.   Hakekat dan contoh proses menulis

Sebagai motivator  agar anda  lebih berlatih, berikut diurai sekelumit analogi histeris bagaimana proses menulis dijaman sekarang merupakan kegiatan yang ( cukup ) sentral bagi tingkat keberadaan manusia modern.
Dizaman dahulu, orang lebih peduli pada perluasan wilayah kekuasaan yang diidentikkan dengan penyebarluasan tingkat kebudayaan atau peradapan tinggi.
Julius Caesar, misalnya, adalah seorang tokoh yang berhasil dimasa lalu tersebut. Untuk itu kiprah beliu diabadikan dalam slogam veni, vidi, vici  ( saya dating, saya lihat, saya taklukan ).
Dizaman sekarang, orang tidak  begitu peduli pada perluasan wilayah. Bahkan antar wilayah sekarang dikatan sebagai ’tidak terbatas’ ( borderless world ).

B.   Berpikir Kritis Atau Reflektif Tentang Hakekat Proses Menulis

Beberapa butir hasil pemikiran kritis atau reflektif atas tulisan tentang hakikat dan contoh proses menulis adalah sebagai berikut:
Pertama, untuk member landasan keilmuan bagi refleksi yang kita lakukan harus diperhatikan bahwa pada modul 3 telah disampaikan bahwa karakteristik karya ilmiah itu ada tiga, yaitu logos, patos, dan etos.
Kedua, materi yang disajikan dalam kegiatan belajar ini 1 ini pada dasarnya adalah sebuah karya tulis ilmiah. Sebagai karya ilmiah, tulisan ini melawati beberapa draf/tulisan awal. Sama seperti umumnya tulisan lainya tulisan awal sering jauh berbeda dengan tulisanbentuk akhir.
Ketiga, judul sub bab ini berpikir kritis atau reflektif tentang hakikat proses menulis menyatakan bahwa sbbab ini mengurai atau merupakan refleksi/berfikir kritis tentang subbab sebelumnya yang berjudul hakikat dan contoh proses menulis.
Keempat, melengkapi uraian dari ketiga butir uraian diatas adalah penjelasan tentang  ‘makna’ yang dikandung judul kegiatan belajar ini, yaitu; berpikir kritis, analisis, dan sintesis dalam menulis karya ilmiah.
Kelima, Anda perlu untuk mampu mengidentifikasi aspek – aspek logos, patos, dan etos pada tulisan disubbab pertama kegiatan belajar ini. Contohnya, Aspek logos, pada tulisan subbab pertama berupa anologi historis atau data factual ( lihat di table 5.1 ) misalnya, ditemukan pada perbandingan prestasi Julius Caesar dan Mechele Foucault yang masing-masing diabadikan dengan slogan veni, vidi, vici, dan he reads, he writes, he teaches.
Keenam, Anda perlu perhatikan bahwa ditulisan subbab  pertama kegiatan belajar ini terdiri atas tiga paragraph yang masing-masing terdiri beberapa kalimat.


C.    LESSON LEARNED ( PELAJARAN  YANG DAPAT DIAMBIL )
Dalam Kegiatan Belajar Ini, anda perlu memahami hakikat dan proses menulis karya ilmiah. Selain itu, yang lebih penting lagi adalah anda perlu mempraktekan pemahaman tersebut sehingga anda tidak berhenti untuk terus menerus menulis karya ilmiah. Hal yang perlu diingat ketika menulis karya ilmiah ialah anda harus menyesuaikan format penulisan sesuai dengsn format yang diterapkan oleh penerbit. Lebih dari itu, anda juga dapat mempraktekan atau melakukan kajian kritis seperti dicontohkan disubbab kedua dikegiatan belajar 1 ini. Dalam melakukan kajian kritis, anda harus memperhatikan konteks tulisan/’yang tersirat’ ( termasuk teori atau pandangan yang digunakan penulis dan jika perlu profil pribadi penulis dapat disampaiakan ) dan teks/’yang tersurat’ mulai dari yang subtansial ( meliput aspek logos, patos, dan etos ) sampai ke teknis detil seperti format penulisan. Pengunaan format penulisan harus konsisten dari awal hingga akhir.





Kb 2
Bentuk Tulisan dan Bahasa dalam menulis Karya Ilmiah
                             bentuk tulisan karya imiah umumnya didominasi oleh narasi. Atau, lebih tepat lagi, keterampilan menulis narasi merupakan keterampilan pokok dalam menulis karya ilmiah. Keterampilan menulis karya ilmiah yang merupakan paduan narasi dan bentuk penyajian lainya berupa tabel dan diagram adalah keterampilan lebih lanjut yang harus anda dikuasai.
A.    TABEL DAN DIAGRAM
Dalam uraian tentang tabel dan diagram digunakan sumber acuan teknis tabel dan diagram yang pada Microsoft Office  Word dan Microsoft Office Excel. Untuk membuat tabel kita baik Microsoft Office Word Maupun di Microsoft Office Excel.
B.     DIAGRAM SEDERHANA
Untuk membuat diagram, kita harus mempunyai tabelseperti di perlihatkan pada tabel 5.2
Penduduk
Laki-laki
50,0

Perempuan
50,0
Struktur usia
Laki-laki 0-14 Tahun
14,5

Laki-laki 15-64 Tahun
33,0

Laki-laki diatas 65 Tahun
2,6

Perempuan 0-14 Tahun
14,0

Perempuan 15-64 Tahun
32,8

Perempuan  diatas 65 Tahun
3,2
Domisili
Penduduk Kota
46,0

Penduduk Des
54,0
Tenaga Kerja
Pertanian
45,0

Industry
16,0

Jasa
39,00
Pendidikan tenaga kerja
Tidak tamat sekolah dasar
26,00

Sekolah Dasar
50/6

Sekolah menengah
18,4

perguruan tinggi
4,2

C.     DIAGRAM PADUAN
Kembali ke topik, diagram paduan, diagram-diagram berikut hanyalah sekelumit yang dapat digunakan.
1.      Diagram 5.3 ( a )menyajikan diagram dengan paduan 2 variabel ( variable usia 0-4 tahun untuk laki-laki dan perempuan, variable usia 15-64 tahun untuk laki-laki dan perempuan, dst).
2.      Diagram 5.3( b ) menyajikan diagram dengan paduan 3 variabel   perempuan atau laki-laki usia 0-14 tahun, 15-64 tahun dan diatas 65 Tahun, dst).
3.      Diagram 5.3 ( c ) menyajikan paduan diagram line dan area untuk memvisualkan nilai ipa dan matematika 7 Orang siswa.
4.      Diagram 5.3 ( d ) menyajikan panduan diagram line dan column (kolom) untuk memvisualkan nilai, ipa, matematika, dan rata-rata ipa dan matematika 7 orang siswa.

D.    BAHASA INDONESIA BAKU
Dalam hal ini, bahasa yang digunakan tentu  adalah bahasa Indonesia baku dengan ejaan yang sudah disempurnakan (EYD). Berikut adalah sajian tentang sekelumit bahasa Indonesia baku tersebut yang disarikan dari buku yang ditulis oleh suryaman ( 1985 ).Dasar-dasar bahasa Indonesia baku, penerbit alumi, bandung.

E.     TULISAN BAKU
Beberapa ketentuan tulisan baku adalah sebagai berikut:
1.      Penulisan nama orang itu sesuai dengan keinginan orang yang bersangkutan .
2.      Huruf pertama gelar (kehormatan, keturunan, agama), jabatan, pangkat yang diikuti nama orang ditulis dengan huruf capital.
3.      Nama  jabatan yang di ikuti nama daerah ditulis dengan huruf kecil.
4.      Kecuali kata tugas, setiap nama sebuah buku, majalah, surat kabar,judul karangan ,judul puisi /syair, bab buku, dan nama-nama mata atau mata mata kuliah pelajran ditulis dengan huruf besar.
5.      Kata sang dan si ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan bagian dari nama diri dan ditulis dengan hururf awal kecil dalam pemakaian lainya.
6.      Kata maha yang selalu muncul bersama-sama dengan kata lain ditulis menjadi satu kata, kecuali kata yang diikutinya berawalan.
7.      Gunakan tanda penghubung (-) jika mengunakann gabungan kata.
8.      Unsure yang hanya muncul dalam gabungan dengan kata lain  ( tidak dapat berdir sendiri ) harus ditulis serangkai.
9.      Penulisan kata depan di dan ke ditulis terpisah dari kata yang menyertainya.

F.      EJAAN BAKU
Beperapa ejaan lama yang sudah dibakukan atau disempurnakan adalah sebagi berikut.
Ejaan Lama
EYD (Ejaan Yang disempurnakan )
dj – djurang
j – jurang
tj  - tjotjok
c – cocok
j – jakin
y – yakin
nj – njanjian
ny – nyanyian
sj – sjarat
sy – syarat
ch – chawatir
kh – khawatir
oe – djoeanda
u – juanda

Selain itu, beberapa serapan istilah atau kata asing mengakibatkan bahasa Indonesia memiliki cukup banyak gugusan konsonan. Berikut beberapa contoh gugus konsonan dimaksud dan pemakaiannya.
1.      Gugus Komponen Awal
bl – memblokade
pr – mempropagandakan
dr – mendrop
sk – menskors
gi – mengglobalkan
sp – mensponsori
gr – menggranat
st – menstabilkan
kl – mengklasifikasikan
str – merestrukturisasi
kr – mengkritik
tr – mentransmigrasikan
pi – memplagiat
sl – menslogankan

2.      Gugus Komponen Akhir

ks – kompleks
ps – klips, elips
id – android
rm – klorofrom
if – golf
m – modrn
lk – talkshow
rs – Mars
lm – film, helm
rt – ekstrovert
ns – ambulans
rps – korps
it – kobalt
rts – kuarts
nk – bank, tank
rk – Denmark


G.    KOSA KATA BAKU

1.      Berikut terdapat beberapa contoh kata- kata baku dan non baku
Baku
Non baku
Baku
Non baku
Telur
Telor
Kemarin
Kemaren
Nasihat
Nasehat
Senin
Senen
Hakikat
Hakekat
Kaidah
Kaedah
Mengubah
Merubah
Ikhlas
Ihlas
Ikhtiar
Ihtiar
Insaf
Insyaf
Asas
Azas
Izin
Ijin
Rezeki
Rejeki
Zaman
Jaman
Loka karya
Lokakarya
Margasatwa
Marga satwa
Tata niaga
Tataniaga
Suku bangsa
Sukubangsa
Analisis
Anlisa
Apotek
Apotik
Konduite
Kondite
Subjektif
Subyektif
Standardisasi
Standarisasi
Telepon
Tilpun
Musim hujan
Musim penghujan
Sistematis
sistimatis
Frase
Frasa
Ambulans
Ambulan
Esai
Esei
Zona
Zone
Telegram
Tilgram
Tim
Team

H.    TATA BAHASA BAKU

1.      Tata Bentuk

Non Baku
Baku
Hama itu merusak tanaman
Hama itu merusakkan tanaman
Prestasi solah kita tahun ini lebih baik di banding tahun lalu.
Prestasi sekolah kita tahun ini lebuh baik dibandingkan dengan prestasi tahun yang lalu.

2.      Tata Kalimat

Non Baku
Baku
Bukan warna merah yang saya pilih, tetapi warna hijau.
Bukan warna merah yang saya pilih, melainkan warna yang hijau.
Ket: perlawanan merah dan hijau (dianggap) mutlak.
Ket: perlawan pandai dan rajin tidak (dianggap) mutlak.


I.       LAFAL BAKU
Indonesia yang memiliki ratusan bahasa daerah dengan lafal sendir-sendiri tentu memerlukan standarisasi lafal demi kelancaran dan keefektifan komunikasi lisan. Dengan lafal standar , disebutkan oleh koentjono (suryaman, 1985: 110), perhatian para peserta komunikasi lisan lebih dipusatkan pada isi komunikasi, penilaian atau sosiasi tidak menguntungkan terhindar, serta perbedaan lafal dikurangi, sehingga dapat tumbuh rasa bangga memiliki bahasa kesatuan dan dengan  demikian persatuan bangsa diperkokoh.





PENUTUP
Teknik penulisan karya ilmiah secar naratif dan memadunya dengan tabel seperti disajikan pad kegiatan 1, kegiatan belajar 2, menggangap kemampuan tersebut sudah dicapai, kegiatan 2 menjelaskan bagaimana membuat diagram  bac, column, pie, donat, bubble, area, line, stock, surface, dan radar yang sederhana.
Bahasa Indonesia baku ialah salah satu ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan atau situasi resmi dan pergaulan sopan.